Bahasa pemrograman adalah bahasa yang menerjemahkan bahasa manusia menjadi bahasa mesin yang bisa dipahami komputer. ada yang membagi bahasa pemrograman dengan seberapa dekat bahasa itu dengan bahasa manusia (atau seberapa dekat dengan bahasa mesin).
Untuk mudahnya makin dekat kebahasa mesin kita sebut bahasanya makin rendah, makin dekat ke bahasa manusia kita sebut bahasanya makin tinggi.
Semua bahasa pemrograman yang ada sifatnya serba guna, tetapi keserbagunaan itu menyebabkan proses penulisan software menjadi lama dan rumit. Karena itu mulailah dirintis bahasa pemrogramman yang menitikberatkan pada kecepatan menghasilkan software. Bahasa-bahasa yang dibuat dengan tujuan ini digolongkan jadi bahasa generasi ke-4 atau dikenal dengan 4GL.
Contoh :Foxpro, ABAP, Bahasa pemrograman SAP, AXAPTA, PowerBuilder, dll.
sumber
Untuk mudahnya makin dekat kebahasa mesin kita sebut bahasanya makin rendah, makin dekat ke bahasa manusia kita sebut bahasanya makin tinggi.
Tingkat Rendah
Cirinya:- Perintahnya berupa angka. Kalau pun ada hurufnya dia berupa kode. Bukan kata yg dipahami orang.Proses penulisan program dan pentransformasian program jadi software terpisah.
- Kosa kata programnya sedikit dan sangat spesifik misalnya bagaimana mengisi data ke memory.
- Format program rumit karena lokasi program di dalam komputer benar-benar ditentukan sendiri.
- Proses torubleshoot/debugging susah karena error message baru muncul setelah proses transformasi yg disebut di point 2 dan umumnya tidak spesifik.
- Umumnya karena efisien hasilnya juga efisien. ukurannya kecil, prosesnya cepat.
Tingkat Menengah
Cirinya:- Perintahnya sudah dalam bahasa manusia misalnya array, let, if then.
- Proses penulisan program dan pentransformasiannya jadi software ada yg terpisah ada yg mulai digabung.
- Kosa kata programnya banyak dan banyak yang di otomatisasi misalnya memberi nilai ke variabel taronya dimana kita nggak perlu tahu, dia atur sendiri.
- Format program lebih sederhana menekankan pada logika ketimbang kerja fisik semacam alokasi memory.
- Proses torubleshoot/debugging lebih mudah karena meski error message baru muncul setelah proses transformasi yg disebut di point 2 tapi umumnya mulai spesifik.
- Karena banyak automatisasi biasanya size membengkak, kerjanya tidak secepat hasil program tingkat rendah.
Tingkat Tinggi
Cirinya:- Perintahnya makin mirip bahasa manusia mis. Do case, select, while.
- Proses penulisan program dan pentransformasiannya jadi software sudah jadi satu.
- Kosa kata programnya banyak dan makin banyak yang di otomatisasi. Misalnya interface ke data base, pemilahan data, generator laporan... dll
- Format program sangat sederhana menekankan pada logika dan kemudahan perawatan programnya.
- Proses torubleshoot/debugging jauh lebih mudah karena error message muncul di level coding tanpa menunggu proses transformasi dan umumnya infonya lebih lengkap.
- Karena banyak automatisasi biasanya size membengkak, kerjanya tidak secepat hasil program tingkat menengah dan rendah tapi proses pembuatan program jadi sangat cepat karena serba otomatis.
4GL
Bahasa tingkat tinggi biasanya disebut juga bahasa generasi ke-3 sesuai urutannya.Semua bahasa pemrograman yang ada sifatnya serba guna, tetapi keserbagunaan itu menyebabkan proses penulisan software menjadi lama dan rumit. Karena itu mulailah dirintis bahasa pemrogramman yang menitikberatkan pada kecepatan menghasilkan software. Bahasa-bahasa yang dibuat dengan tujuan ini digolongkan jadi bahasa generasi ke-4 atau dikenal dengan 4GL.
Contoh :Foxpro, ABAP, Bahasa pemrograman SAP, AXAPTA, PowerBuilder, dll.
sumber
Comments
Post a Comment